Hidroponik
Penalaman dalam penerapan teknologi budi daya tanaman perlu dimiliki oleh mahasiswa Teknologi pertanian khususnya Anggota GITAPALA, sehingga perlu diadakannya kegiatan yang mewadahi hal tersebut. Penerapan teknologi dalam budi daya tanaman seperti; hidroponik, Aquapohnik, irigasi tetes, selfwatering merupakan kegiatan penerapan teknologi pertanian yang dapat dilakukan Anggota GITAPALA.
Implementasi teknologi dalam budi daya tanaman diharapkan mampu menunjang efisiensi dan efektivitas dalam produksi hasil pertanian (biomassa). Aspek kelestarian lingkungan juga harus dijadikan fondasi dasar dalam implementasi teknologi tersebut.
Kegiatan Pembuatan Hidroponik GITAPALA terdiri dari enam tahapan, yaitu:
a. Perancangan Hidroponik
Hidroponik dirancang terlebih dahulu sebelum mulai dibuat hal ini dilakukan agar pada tahapan pembuatan dapat dirakit dengan mudah. Tahapan perancangan sangat penting karena pada tahapan ini dilakukan penghitungan debit air, volume air, tata letak tanaman, kekuatan material, serta macam-macam material yang dibutuhkan. Rancangan hidroponik selanjutnya digambar secara digital untuk menentukan skala ukuran yang akurat serta gambar nantinya bisa dijadikan panduan atau referensi pembuatan hidroponik ke depannya.
b. Perancangan RAB Hidroponik
Perancangan RAB (Rancangan Anggaran Biaya) dibuat berdasarkan perhitungan dari perencanaan. Alat dan bahan yang dibutuhkan dicatat dan diajukan ke DPH GITAPALA untuk memberikan saran dan masukan. Untuk detail RAB terlampir.
c. Survei Harga Bahan
Survei harga bahan-bahan yang dibutuhkan dilakukan oleh beberapa tim pembuat hidroponik. Survei ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas bahan dengan harga yang sesuai. Di sepanjang jalan Kaliurang tim melakukan survei harga bahan dan didapat toko yang sesuai serta mau mengantar bahan ke FTP UGM.
d. Persiapan Alat dan Tim Pembuat
Persiapan alat pada pelaksanaan pembuatan hidroponik sulit untuk dilaksanakan, karena harus mempersiapkan peralatan pertukangan yang lengkap, seperti; las listrik, gerinda, bor, mata bor paralon, serta peralatan pendukung lainnya. Dan tentunya kesulitan tersebut dapat dilalui berkat kerja sama anggota GITAPALA dengan pihak luar. Pada proses pembuatannya, tim dibantu oleh satu orang teman dari Candi Gebang.
e. Pembuatan Hidroponik
Konstruksi hidroponik dikerjakan selama satu malam, sehingga tim pembuat hidroponik harus lembur. Pengerjaan konstruksi utama yang singkat disebabkan oleh singkatnya masa pinjam las listrik. Setelah konstruksi utama selesai dikerjakan, keesokan harinya tim mulai menyusun sistem pipa. Pada saat menyusun pipa tim berhati-hati dalam pemasangannya, karena pada tahapan inilah yang menentukan keberhasilan dari konstruksi hidroponik. Pada hari ketiga, keseluruhan struktur hidroponik sudah selesai, dan tim hanya melakukan setting dan pengujian hidroponik.
f. Penanaman dan Perawatan
Hari ke empat, pengerjaan proyek hidroponik selesai dan siyap untuk ditanami sayuran. Dan untuk starting awal, sayur tidak ditanam dari benih, melainkan sayur yang sudah berumur satu bulanan. Hal ini dilakukan agar hidroponik langsung kelihatan hasil akhirnya, yaitu bisa menampung tanaman sayur hingga panen.